kebudayaan jepang

Menengok Kebudayaan Jepang yang Unik dan Menakjubkan

Kalau bicara tentang budaya, kebudayaan Jepang sangatlah unik. Hal ini juga terkait dengan kebiasaan masyarakatnya yang masih berusaha menjunjung tinggi adat istiadat lama yang diturunkan nenek moyang mereka.

Namun demikian, Jepang juga termasuk salah satu negara yang sifatnya tertutup dengan negara luar. Meski sekarang dengan dunia digital hal tersebut sudah mulai berubah akan tetapi beberapa hal tetap masih ada yang sangat dijaga oleh Jepang untuk mempertahankan keutuhan martabat negaranya. Jika Anda penasaran tentang negara Jepang, berikut informasi selengkapnya!

Ikhtisar Sejarah Jepang

Jepang atau Nippon merupakan sebuah negara kepulauan di wilayah Asia Timur. Letak negara ini berada di bagian ujung barat Samudera Pasifik dan berada di sebelah timur Laut Jepang dan bertetangga dengan Republik Rakyat Tiongkok, Korea Selatan dan Rusia.

Jepang menjadi sebuah negara yang terdiri dari 6.852 pulau. Pulau – pulau utama di Jepang di antaranya Hokkaido, Honshu yang menjadi pulau terbesar, Shikoku dan Kyushu. Pulau di Jepang sebagian besarnya bergunung – gunung dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi.

Jepang merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia karena penduduk di negara ini sebagaimana tercatat mencapai 128 juta orang. Menurut ikhtisar sejarah yang berkaitan dengan mitologi tradisional, disebutkan bahwa Jepang didirikan oleh Kaisar Jimmu pada abad ke-7 Sebelum Masehi.

Kaisar Jimmu memulai hierarki monarki negara Jepang sejak saat itu sampai saat ini. Menurut Konstitusi Jepang, di tahun 1947 negara ini menjadi negara monarki konstitusional di bawah kepemimpinan kaisar Jepang dan Parlemen Jepang.

Negara ini termasuk sebuah negara yang sangat maju di berbagai bidang termasuk dalam sektor ekonomi dan teknologi sejak lama. Dengan sistem pertahanan modern seperti AEGIS dan skuat armada yang besar menjadikan kekuatan militer di pangkalan militer Jepang sangat memadai.

Di sektor perdagangan luar negeri, Jepang juga diakui sejak lama. Bahkan negara sakura ini berhasil untuk menduduki peringkat ke-4 sebagai negara pengekspor terbesar dan peringkat ke-6 sebagai negara pengimpor. Standar hidup yang tinggi pun menjadi kunci bahwa negara Jepang merupakan negara maju sejak lama.

Sementara dalam bidang teknologi, kemajuan Jepang terkenal dalam bidang telekomunikasi, transportasi, mesin dan robotika yang diakui dunia.

Kebudayaan Jepang

Berkunjung ke Jepang memang sangat unik dan memberikan pengalaman yang berbeda, terlebih karena negara ini memang menjadi sebuah negara yang identik dengan budaya tradisional yang sangat dijaga. Beberapa kebudayaan Jepang yang sudah secara turun temurun dijaga di antaranya seperti :

Sado

Salah satu kebudayaan Jepang yang populer di berbagai negara adalah budaya minum teh. Jika Anda suka menonton serial atau film Jepang pasti akan sering menemui adegan minum teh di rumah atau di kedai. Nah, kebiasaan ini disebut dengan Sado.

Minum teh sudah menjadi bagian dari kebiasaan turun temurun yang dilakukan dengan penuh penghayatan khususnya di ruang dengan tatami (tikar yang digelar biasanya di ruang tamu atau ruang keluarga).

Tradisi minum teh di Jepang juga memiliki sejarah yang cukup panjang dan sudah dilakukan turun temurun sejak abad ke-9. Kebiasaan ini juga tidak diartikan sebagai kebiasaan bersantai – santai, melainkan orang Jepang meyakini filosofi wabi sabi yang artinya bahwa estetika yang mengandung nilai spiritual.

Sado bahkan menjadi bagian dari upacara Jepang yang dikenal sebagai upacara cha no yu. Dalam upacara tersebut biasanya juga ada instrukturnya yang biasanya akan mendampingi dan mengarahkan untuk melakukan langkah – langkah sado yang benar. Selengkapnya, baca : Cha No Yu : Upacara Minum Teh Khas Jepang

Matsuri

Masyarakat Jepang sangat suka dengan penyelenggaraan festival. Oleh sebab itu ada banyak jenis festival yang diselenggarakan sebagai bagian dari budaya Jepang termasuk salah satunya adalah festival Matsuri.

Ada juga festival musim panas yang dikenal  dengan istilah tanabata. Baca : Tanabata, Festival Bintang saat Musim Panas di Jepang

Lebih lanjut tentang matsuri, baca : Matsuri atau Festival Terkenal di Jepang yang Spektakuler

Hanami

Pemandangan musim gugur dan musim semi merupakan destinasi wisata favorit bagi wisatawan domestik atau mancanegara di Jepang. Biasanya ketika musim semi tiba, pengunjung akan antusias dalam melihat keindahan bunga sakura dan bunga cherry blossom yang bermekaran.

Ketika musim semi tiba juga terkenal dengan tradisi hanami yang sudah menjadi budaya turun temurun. Hanami ini merupakan suatu tradisi menyaksikan indahnya bunga yang sedang mekar pada musim semi secara beramai – ramai.

Di musim inilah banyak tempat wisata di Jepang yang dibuka untuk umum dan banyak pelancong juga yang datang ke Jepang untuk menyaksikan indahnya negeri sakura ini. Beberapa kota indah Jepang yang sering dikunjungi di musim semi, baca : Berbagai Kota Indah di Jepang yang Wajib Kamu Kunjungi

Kabuki

Kabuki adalah teater tradisional asal Jepang yang sudah ada sejak periode Edo. Teater tradisional dalam kebudayaan Jepang ini dikenal sebagai salah satu dari tiga seni teater klasik Jepang bersama dengan noh dan bunraku.

Bahkan kebudayaan Jepang ini sudah diakui sebagai salah satu warisan bersejarah non benda dari Jepang oleh UNESCO. Pada mulanya teater ini diperankan oleh perempuan bernama Izumo no Okuni akan tetapi pada era modern kabuki diperankan oleh pria dewasa.

Shogi

Shogi merupakan suatu permainan khas Jepang yang dimainkan oleh dua orang dengan menggunakan sebuah papan. Permainan tersebut sedikit mirip dengan permainan Xiangqi di China, makruk di Thailand atau kalau di Indonesia mirip dengan catur.

Namun kalau dibandingkan dengan xiangqi, makruk dan shogi memiliki peraturan serta gaya permainan yang sangat unik dan khas. Semua permainan tersebut sebenarnya berakar atau bermula dari permainan asal India kuno yang bernama chaturanga.

Seiring dengan tersebarnya ke seluruh penjuru dunia kemudian bercampur dengan budaya dan sejarah pada setiap negara sehingga pada masing – masing negara memiliki ciri khas yang berbeda. Seperti halnya di Jepang dikenal sebagai shogi sementara di negara lain berbeda lagi.

Bagi masyarakat Indonesia tentu sudah tahu dan paham bahwa dalam permainan catur, biasanya pemain yang dikatakan menang adalah mereka yang berhasil mengambil raja milik lawan. Akan tetapi dalam permainan shogi, raja atau gyoku yang telah diambil lawan dapat digunakan kembali olehnya dan bukan berarti menang.

Seni di Jepang

Kalau bicara tentang seni, ada banyak seni yang berkembang di Jepang mulai dari seni visual, seni pertunjukan sampai dengan seni bela diri, kali ini kita akan membahasnya satu per satu :

Sumo

Jepang memiliki sebuah olahraga bela diri yang sangat populer yaitu Sumo. Meski tergolong sebagai gulat tradisional, akan tetapi beberapa masyarakat atau sebagian masyarakat masih banyak yang mempraktekkannya dan mempelajari gulat tradisional dari Jepang ini sampai sekarang.

Sumo biasanya dilakukan oleh dua pegulat dengan badan gempal. Akan tetapi sejatinya olahraga ini tidak menetapkan aturan berat badan. Faktanya, pegulat menaikkan berat badan mereka supaya tidak mudah dirobohkan.

Dalam pertandingan sumo, aturannya juga sangat menarik. Pegulat akan saling menjatuhkan atau melakukan aksi saling dorong sampai keluar dari lingkaran arena pertarungan. Jika salah satu pegulat keluar dari ring, maka ia dinyatakan kalah.

Pertama kalinya sumo muncul di era Jepang kuno. Kemudian sumo modern mengalami perkembangan di era edo. Berdasarkan sejarah masyarakat Jepang sendiri, olahraga ini dilakukan untuk menghibur dewa dalam ajaran Shinto.

Sumo tidak hanya sekedar olahraga biasa bahkan dalam prakteknya terdapat nilai – nilai spiritual di dalamnya. Ritual sumo juga dilakukan dalam bentuk purifikasi ring dengan garam, mengonsumsi air suci yang disediakan dari tabib dan menggantung miniatur kuil Shinto.

Dalam pertandingan sumo, sebelum pertandingan dimulai biasanya pegulat akan bertepuk tangan dan mereka melakukan gerakan tersebut untuk memanggil dewa. Sementara wasit sumo akan berdandan seperti pendeta Shinto. Di Jepang, pertandingan sumo bahkan masih ada sampai sekarang.

Taiko

Seni musik Taiko merupakan sebuah seni musik berasal dari Jepang yang berupa permainan tabuhan drum. Seni musik ini biasanya dibawakan ketika festival di Jepang dan dalam upacara agama. Tabuhan dalam seni musik taiko penuh dengan semangat dan terdengar sangat rampak.

Ketika pertunjukan berlangsung, para pemain taiko akan mengeluarkan teriakan kata dan semangat. Mereka pun bersorak lantang ikut iringan lagu. Taiko awalnya tidak berasal dari Jepang, akan tetapi dibawa dari Korea dan China pada periode Kofun abad ke-6.

Awalnya taiko berasal dari kalangan petani yang ada di Jepang kuno. Mereka melakukan tabuhan serentak dengan iringan musik taiko untuk mengucapkan rasa syukur atas hasil tani yang berlimpah kepada dewa dan menjadi tradisi untuk menolak bala atau petaka.

Shodo

Shodo adalah seni tulis yang berasal dari Jepang dan biasa disebut sebagai kaligrafinya Jepang. Shodo sendiri merupakan gabungan seni menulis dengan konsep spiritual atau inner silence.

Shodo juga memiliki banyak nilai bagi masyarakat Jepang. Selain sebagai bagian dari seni, Shodo juga digunakan sebagai media komunikasi dan mencari pengalam nilai – nilai zen. Dengan menulis Shodo, mereka pun bisa belajar tentang bagaimana cara dalam memahami keharmonisan dan kebijakan dalam kehidupan.

Di Jepang, shodo dikreasikan berasal dari perpaduan puisi, lukisan dan literatur. Pembuat shodo harus melaksanakan olah rasa dan olah tubuh ketika melukis dan mereka juga harus mengatur ritme, estetika, spiritualitas dan juga mengatur emosi agar hasil karyanya sangat baik, teratur dan indah.

Bonsai

Seni menghasilkan pohon kecil dalam wadah untuk meniru bentuk dan skala berukuran besar dikenal dengan istilah bonsai. Kesenian ini terikat dengan pemikiran Zen sebelumnya yang kemudian dirancang untuk menggugah pikiran dari setiap penikmatnya.

Namun memang membuat bonsai tidak mudah. Butuh pengalaman serta usaha bertahun – tahun untuk menumbuhkan pohon bonsai. Jika Anda ingin mencoba dan belajar ilmu bonsai secara langsung, Anda pun bisa segera pergi ke Museum Bonsai Shunkaen dan ikut dalam kelas bonsai yang diselenggarakan.

Ikebana

Ikebana merupakan seni yang menggabungkan antara bunga, tumbuhan, vas dan ruang. Seluruh komponen ini bersatu untuk membuat suatu tampilan seni temporer yang penuh pesona. Lebih dari 20 gaya yang berbeda dalam setiap rangkaian, juga ada tiga gaya utama yang dikenal dengan sebutan Ikenobo, Sogetsu dan Ohara dalam budaya seni ikebana.

Gaya yang dikenal sebagai ikenobo merupakan gaya yang tertua dan tujuannya adalah untuk mengekspresikan pemandangan alam atau tanaman yang sedang tumbuh. Sementara Sogetsu merupakan gaya yang lebih bebas bentuknya dimulai dari tahun 1920-an.

Sementara ohara merupakan suatu kebudayaan yang menampilkan gaya berbeda dari hana-isho dasar sampai hanamai yang bermain dengan tampilan tiga dimensi. Selengkapnya tentang Ikebana, baca : Ikebana, Seni Merangkai Bunga dari Jepang Ikebana

Ukiyo-e

Seni ukiyo-e merupakan seni cetak blok kayu atau yang biasa dikenal dengan woodblock printing merupakan suatu teknik mencetak tulisan atau mencetak gambar di atas balok kayu. Teknik ini pertama kalinya dilakukan di China pada periode dinasti Han.

Teknik tersebut di Jepang dinamakan mokuhanga dan menjadi salah satu genre yang terkenal. Genre ini pun mempresentasikan apa yang disebut dengan pictures of the floating world. Dengan mengembangkan kata uki dan yoe, kata ukiyo-e awalnya merefleksikan konsep ajaran budha dimana kehidupan dilihat sebagai ilusi dan juga transisi yang melibatkan siklus kelahiran, penderitaan, kematian dan juga reinkarnasi.

Budaya Modern di Jepang

Selain budaya tradisional dan seni yang sangat kental berkaitan dengan negeri sakura, kita juga mengenal budaya modern di negeri sakura Jepang. Seperti apa budaya modern di Jepang?

Sejak Kurosawa Akira memenangkan Golden Lion Award di Festival Film Venesia di tahun 1951, kemudian Sinema Jepang juga telah menjadi fokus perhatian global dan karya – karya sutradara besar seperti Mizoguchi Kenji dan Ozu Yasujiro yang telah banyak mendapat pujian.

Kitano Takeshi pun berhasil memenangkan Golden Lion Award di Festival Film Venice pada tahun 1997 bersama dengan HANA-BI dan mendapatkan penghargaan sebagai sutradara terbaik pada festival tersebut. Kemudian pada tahun 2009, Okuribito mememangkan Academy Award untuk film berbahasa asing terbaik.

Selain film, belakangan ini anime juga sangat terkenal. Anime menjadi teman dan penghibur anak – anak Jepang sejak tahun 1960an dan sekarang diekspor ke seluruh dunia. Di dalam dunia seni perfilman Jepang, pemenang hadiah nobel Jepang juga termasuk di dalamnya Kawabata Yasunari dan Oe Kenzaburo. Sementara karya dari penulis modern lainnya seperti Murakami Haruki dan Yoshimoto Banana yang belakangan semakin populer di kalangan anak muda Jepang dan hasil karya mereka sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa.

Bahasa di Jepang

Bahasa yang digunakan di Jepang kebanyakan adalah bahasa Jepang. Bahasa Jepang juga sudah menjadi bagian dari bahasa sehari – hari di Jepang. Namun bahasa adat dan bahasa sehari – hari di Jepang terdapat perbedaan baik dari penulisan atau pun kosa katanya.

Namun bahasa Jepang terpisah dalam sejumlah dialek seperti dialek standar dan dialek Tokyo. Selain ada bahasa Jepang, juga ada rumpun bahasa yang terkenal yaitu bahasa Ryukyu . Bersama dengan penggunaan bahasa Jepang, rumpun bahasa ryukyu menjadi bagian dari keluarga bahasa Japonik namun menjadi bahasa terpisah dan saling tumpang tindih dengan bahasa Jepang satu sama lain. Untuk bahasa sehari – hari di Jepang, baca : Ryoukai yang Terkenal di Jepang

Di Hokkaido, kita mengenal bahasa yang disebut Ainu. Bahasa Ainu ini masih menjadi bahasa yang dipakai suku Ainu yang merupakan suku pribumi yang menempati Hokkaido, Jepang. Bahasa ini masih dipakai dan berbeda dari bahasa Jepang, bahasa Ainu merupakan bahasa isolat yang bukan merupakan bagian bahasa manapun.

Sementara di bagian selatan pulau Karafuto dikenal bahasa seperti Orok, evenki dan Nivkh. Hanya saja memang semua bahasa tersebut saat ini sudah kritis dan tidak banyak digunakan karena bahasa Jepang resmi sehari – hari yang paling sering dipakai untuk berkomunikasi.

Pakaian Adat Jepang

Setiap negara pasti punya pakaian adat sendiri – sendiri, hal tersebut juga berlaku bagi negara Jepang. Pakaian adat Jepang tidak hanya kimono saja ternyata, berikut detailnya :

Kimono

Kimono merupakan pakaian adat Jepang yang termasuk sebagai pakaian tradisional tertua di Jepang. Kimono sendiri artinya sesuatu yang dikenakan. Ki artinya pakai, sementara mono artinya barang. Jadi kimono secara harfiah berarti barang yang dipakai.

Pakaian adat Jepang ini bisa dipakai oleh pria dan wanita namun dengan model yang berbeda. Kini, kimono yang bisa Anda lihat banyak diperjualbelikan adalah kimono dengan model T yang panjangnya sampai pergelangan kaki dan berkerah dengan model menyerupai mantel.

Yukata

Mirip dengan kimono, yukata merupakan kimono non formal dengan kain yang terbuat dari bahan katun tipis dan mudah menyerap keringat. Yukata biasa dipakai untuk bersantai atau dipakai setelah berendam air panas agar pemakainya merasa sejuk.

Penggunaan yukata jauh lebih santai dibandingkan kimono. Bahkan dalam perkembangan di dunia mode, kini banyak model yukata yang diminati dengan warna – warna cerah seperti kimono. Biasanya yukata sering dipakai wanita di Jepang untuk berbagai acara pun ketika melihat festival kembang api.

Haori

Bagi orang yang menggunakan kimono, untuk menjaga agar kimono yang dipakai tetap dalam kondisi bersih akan dikenakan haori sebagai outer atau pakaian luarnya. Haori ini memiliki model longgar karena sebagai outer.

Biasanya pemakaiannya menyerupai mantel. Haori pun biasa digunakan dalam berbagai acara seperti halnya dalam acara formal atau dalam acara pernikahan. Tersedia haori untuk pria dan wanita. Untuk pria, modelnya lebih pendek dibandingkan haori untuk wanita. Sebagai pasangan haori, ada hakama yang disiapkan sebagai pelengkap bawahan ketika dikenakan.

Furisode

Furisode merupakan pakaian yang terbuat dari bahan kain sutera dan memiliki warna yang mencolok. Pada sepanjang kainnya terdapat motif yang berbeda dengan motif pada kimono. Lengannya pun berkibas tidak seperti lengan kimono. Furisode secara umum akan terus menerus dipakai hingga wanita menikah dan biasa juga dipakai dalam menghadiri berbagai acara formal.

Uchikake

Pakaian adat dalam kebudayaan Jepang ini terbuat dari bahan tebal dan memiliki desain dekoratif dengan motif indah seperti burung bangau. Pakaian ini juga sering dipakai oleh seniman Jepang dalam berbagai pertunjukan.

Untuk menggunakan pakaian ini, biasanya pengguna akan memakai kimono terlebih dahulu namun tanpa dilengkapi obi. Kemudian uchikake akan menjadi mantel yang dikenakan setelahnya.

Komon

Komon menjadi pakaian yang dipakai untuk acara santai seperti misalkan ada jamuan makan malam, menonton pertunjukan atau hangout bareng teman. Motif pakaian ini sederhana dengan ukuran kecil yang berulang.

Komon bisa dipakai oleh siapa saja baik wanita Jepang yang belum wanita atau pun bagi wanita Jepang yang sudah menikah.

Selain pakaian adat yang terkenal di atas, masih ada juga pakaian tradisional Jepang lainnya, baca : Mengenal Jenis – Jenis Pakaian Tradisional Jepang

Itulah informasi lengkap yang berkaitan dengan seni dan kebudayaan Jepang tradisional dan modern yang perlu Anda tahu dan pahami. Semoga menambah informasi dan wawasan khususnya tentang pengetahuan seputar negara sakura, Jepang.


Comments

Leave a comment

Back to top