sistem pendidikan di Jepang

Sistem Pendidikan di Jepang yang Menghasilkan SDM Handal

Salah satu negara di Asia yang tidak hanya berhasil mengembangkan sektor ekonomi, budaya dan teknologi saja melainkan juga mampu mengembangkan sistem pendidikannya adalah Jepang. Sebagaimana yang kita tahu bahwa sistem pendidikan di Jepang sangat terarah dan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang sangat memadai dan handal.

Sistem pendidikan berjenjang diterapkan. Masing – masing sistem pendidikan yang ada di sana baik yang ada di tingkat terendah sampai dengan perguruan tinggi menerapkan pola yang sama dengan preferensi yang berbeda. Selengkapnya tentang bagaimana sistem pendidikan di Jepang bisa Anda simak dalam uraian di bawah ini!

Sistem Pendidikan di Jepang

Jepang memiliki Undang – Undang yang secara khusus mengatur tentang sistem pendidikan yang diterapkan. Fundamental Law of Education yang diterbitkan pertama pada tahun 1947 dan direvisi pada tahun 1999 menjadi aturan yang mengatur sistem pendidikan di Jepang ini.

Pendidikan di Jepang mulai dari pendidikan pra sekolah sampai dengan pendidikan tinggi terdiri atas 5 jenjang yang terbagi atas :

Pendidikan pra-sekolah

Pendidikan pertama di Jepang adalah pendidikan pra sekolah. Pendidikan ini diperuntukkan bagi anak yang usianya sudah berada di rentang tiga tahun sampai dengan lima tahun. Jadi pendidikan pra sekolah termasuk dasar pendidikan sebelum naik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Dalam pendidikan ini akan Anda temukan dua kategori sistem pendidikan yaitu :

  • Pendidikan pra sekolah yang fokusnya pada bidang akademik anak. Jadi sistem belajarnya seperti sistem pendidikan akademik umumnya.
  • Pendidikan pra sekolah yang fokusnya pada penitipan anak atau lebih mirip dengan sekolah bermain.

Keduanya memiliki sistem, cara belajar dan kelebihan masing – masing.  Namun belakangan ini, di antara keduanya banyak orang tua yang lebih memilih pendidikan pra sekolah akademik dibandingkan non akademik. Namun kembali lagi, setiap orang tua pasti memiliki pertimbangan yang berbeda terkait dengan pendidikan anak.

Mengenai manajemen pendidikan pra sekolah di Jepang, berada di bawah pengawasan Kementerian Kesejahteraan, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Ketenagakerjaan.

Pendidikan dasar

Anak – anak di Jepang dengan usia sekitar 6 tahun sampai dengan 12 tahun akan melanjutkan pendidikan di pendidikan dasar. Entah mereka sebelumnya melakukan pendidikan pra sekolah yang fokusnya pada bidang akademik atau sekolah bermain, di usia 6 sampai dengan 12 tahun akan sama – sama melanjutkan pendidikan dasar.

Terdapat 8 mata pelajaran dalam pendidikan di Jepang yang akan dipelajari mulai dari pengetahuan dasar, kesenian, sampai dengan ekonomi rumahan. Juga ada mata pelajaran studi terpadu yang kehadirannya berguna untuk mengembangkan serta mengasah kemampuan siswa dalam penyelesaian masalah di kehidupan sehari – harinya.

Sifat serta karakteristik kurikulum di Jepang, jika dijabarkan lebih lanjut hampir sama dengan kurikulum SD yang ada di Indonesia. Hanya saja yang menjadi pembedanya yaitu pada mata pelajaran kebiasaan hidup diajarkan pada kelas 1 dan 2.

Tujuan dikenalkannya pelajaran tersebut lebih awal adalah untuk mengenalkan dan membiasakan anak dengan pola hidup mandiri sejak kecil. Oleh karena itu karena dari kecil diajarkan tentang kebiasaan dan pola hidup mandiri, kita bisa tahu tingkat kedisplinan murid di Jepang sangat tinggi.

Bahkan tidak seperti di Indonesia yang masing – masing sekolah punya tugas kebersihan, di Jepang tidak ada  petugas kebersihan karena kebersihan menjadi tanggung jawab masing – masing siswa. Setiap siswa ditugaskan untuk membersihkan kelas dan seluruh sekolah dengan tugas yang dibagi – bagi.

Ada yang bertugas membersihkan kelas, lorong kelas, sampai dengan toilet sekolah. Sistem yang seperti ini diharapkan dapat menciptakan rasa tanggung jawab tentang kebersihan di sekitar siswa sejak dini dan melatih kerja sama di antara masing – masing siswa.

Bahasa Jepang dan berhitung yang menjadi pelajaran utama, diberikan porsi lebih dibandingkan dengan pelajaran lainnya. Tidak hanya dituntut dengan kesibukan akademik, pendidikan yang bersifat estetik berupa musik dan menggambar juga diajarkan di pendidikan dasar.

Pada tingkatan ini, siswa tidak dikenalkan dengan ujian kenaikan kelas melainkan mereka dituntut untuk menyelesaikan proses belajar secara otomatis.

Pendidikan menengah

Pendidikan tingkat menengah di Jepang terbagi ke dalam dua jenjang yaitu pendidikan tingkat SMP dan SMA. Sama seperti di Indonesia, masing – masing ditempuh dalam kurun waktu 3 tahun. Penerapan wajib belajar 9 tahun juga berlaku di Jepang.

Pemerintah benar – benar berusaha menekankan wajib belajar 9 tahun kepada seluruh penduduk yang tinggal di Jepang tanpa terkecuali, baik warga negara Jepang atau pun warga negara asing.

Jadi setiap orang tua yang memiliki anak berusia 6 tahun sampai dengan 15 tahun harus menyekolahkan anaknya tanpa terkecuali. Jika ada orang tua yang tidak mematuhi aturan pemerintah atau tidak menyekolahkan anaknya, maka orang tua tersebut akan dikenai sanksi hukum sesuai aturan yang berlaku.

Namun pemerintah Jepang tidak menekan warganya dengan keputusan atau kebijakan tersebut karena dengan aturan yang ada, pemerintah Jepang juga menyediakan solusinya. Anda harus tahu bahwa sebanyak 97% sekolah di Jepang adalah sekolah negeri.

Sehingga biaya pendidikan sebagian besarnya memang ditanggung pemerintah seperti halnya biaya masuk, biaya pengajaran, buku sekolah lengkap dengan fasilitasnya. Orang tua hanya perlu menyediakan fasilitas seperti perlengkapan sekolah, makan siang dan biaya piknik saja tanpa perlu memikirkan soal uang gedung, biaya ajar dan sebagainya. Hal ini tentu menjadi sebuah kebijakan yang  positif dengan implementasi kebijakan yang meringankan setiap warga Jepang.

Sementara untuk tingkat SMA, ada dua jenis pendidikan yang diberlakukan yaitu :

  • Sekolah menengah kejuruan atau sekolah diploma atau senmongakkou
  • Sekolah menengah umum atau futsuka

Untuk sistem pendidikan di Jepang menengah, pengawasannya dilakukan di bawah prefektur atau kyouiku Iinkai I.

Pendidikan tinggi

Tahun ajaran pada pendidikan tinggi di Jepang dilangsungkan setiap tahunnya pada bulan April dan berakhir di bulan Maret pada tahun berikutnya. Terdapat dua semester pada masa perkuliahan yang terdiri atas semester awal dan semester akhir.

Semester awal berlangsung pada bulan April sampai dengan September, sementara semester akhir yang berlangsung pada bulan Oktober sampai dengan Maret.

Untuk pendidikan pra sekolah sampai dengan pendidikan menengah di Jepang, sistem pendidikan di Jepang yang diterapkan hampir mirip dengan yang telah diterapkan di negara lain. Akan tetapi untuk pendidikan tinggi secara khusus, Jepang memiliki lima lembaga pendidikan tinggi di antaranya :

Koutou senmongakkou

Koutou senmongakkou merupakan nama lain dari College of Technology atau professional training college. Masa belajar dari jenjang pendidikan tinggi ini adalah 5 tahun yang terdiri atas 3 tahun di jenjang pendidikan menengah dan 2 tahun selanjutnya di jenjang pendidikan tinggi.

Nantinya siswa yang berhasil menamatkan pendidikan Koutou senmongakkou akan mendapatkan gelar diploma.

Senshuu gakkou

Senshuu gakkou atau yang juga disebut sebagai specialized training college merupakan lembaga pendidikan tinggi dalam sistem pendidikan di Jepang yang memiliki 8 bidang utama yang dinaungi, terdiri atas :

  • Kedokteran
  • Teknik
  • Budaya dan pendidikan umum
  • Bisnis
  • Sanitasi
  • Pendidikan dan sosial welfare
  • Fashion dan home economic
  • Pertanian

Jika pendidikan tinggi ini telah diselesaikan selama dua tahun, maka gelar keahlian khusus akan didapatkan. Namun jika program professional training college diselesaikan selama 4 tahun, maka gelar advanced professional yang akan didapatkan.

Tanki daigaku

Tanki daigaku merupakan sistem pendidikan setara junior college yang bisa ditempuh dalam kurun waktu 2 tahun sampai dengan 3 tahun. Jika menempuh pendidikan junior college ini selama 2 tahun maka total SKS yang harus ditempuh sebanyak 62 SKS atau lebih.

Sementara jika menempuh pendidikan selama 3 tahun, maka total SKS yang didapatkan dan wajib ditempuh yaitu 93 SKS atau lebih. Gelar yang didapatkan nantinya jika sudah memenuhi pendidikan tinggi junior college atau tanki daigaku ini yaitu sebagai sarjana muda.

Universitas

Pendidikan tinggi setara universitas juga bisa kita temukan di Jepang. Mengenai lama belajarnya bervariasi, tentu sesuai dengan fakultas yang dipilih. Ada pendidikan tinggi dengan fakultas yang menempuh belajar selama 6 tahun, ada juga yang bisa lulus hanya 4 tahun saja.

Beberapa universitas di Jepang juga menawarkan program auditor agar mahasiswa non regular bisa mendapatkan kredit. Jika pendidikan universitas telah selesai ditempuh, maka mahasiswa tersebut akan mendapatkan gelar sarjana. Namun selain universitas bergelar, juga ada universitas dengan pilihan program singkat tanpa gelar.

Kalau di Indonesia, lulusannya mendapatkan gelar sarjana mulai dari S1 sampai dengan S3. Beberapa bidang yang disebutkan di atas juga dikenal dengan sebutan fakultas yang bernaung di bawah sebuah universitas.

Jika Anda ingin tahu apa saja universitas yang ada di Jepang, baca : Universitas di Jepang yang Terpopuler dan Terbaik

Pasca sarjana

Program pasca sarjana di pendidikan tinggi Jepang terdiri atas :

  • Program pendidikan pasca sarjana dengan gelar Master (setara S2)
  • Program pendidikan pasca sarjana dengan gelar Doktor (setara S3)
  • Program pendidikan professional dengan gelar master, juris doctor, dan master bidang pendidikan.

Untuk program pasca sarjana professional hadir sebagai program khusus untuk para professional yang memang memiliki keahlian tinggi di bidangnya masing – masing. Kemudian para professional tersebut dapat bekerja sebagai pemimpin di berbagai bidang dan sektor.

Ada yang bisa bekerja di sektor ekonomi, sektor kesehatan, sektor keuangan, sektor sosial dan sebagainya. Semuanya tentu disesuaikan lagi dengan latar belakang keahlian yang sudah ditempuhnya.

Lama pendidikan orang yang menempuh pendidikan pasca sarjana di Jepang juga bervariasi. Lama pendidikannya tergantung akurasi dan pastinya jenjang pendidikan yang ia pilih. Rata – rata program studi pasca sarjana professional ditempuh dalam kurun waktu 2 tahun sampai dengan 5 tahun paling lama.

Keunggulan Sistem Pendidikan di Jepang

Kita sudah tahu selama ini bahwa banyak lulusan Jepang yang berhasil dalam pendidikannya. Semua keberhasilan siswa dan mahasiswa lulusan Jepang tak terlepas dari sistem pendidikan yang memang tersetting sempurna dan Aturan Pendidikan di Jepang yang diterapkan pada setiap instansi pendidikan.

Sistem pendidikan yang sudah kita bahas sebelumnya dalam penerapannya memiliki banyak keunggulan, di antaranya :

Pendidikan norma lebih diutamakan dibandingkan pengetahuan

Di sekolah Jepang, siswanya tidak akan mendapatkan ujian sampai kelas 4. Ujian yang diterima hanya ujian sederhana dan bukan menjadi penentu perkembangan akademis siwa.

Sistem pendidikan yang ada menekankan bahwa 3 tahun pertama pada pendidikan dasar merupakan kunci dalam pengembangan norma dan karakter siswa dan guru tidak akan menilai akademik di 3 tahun pertama tersebut.

Nilai – nilai dasar yang berkaitan dengan sikap menghormati dan menghargai, sikap lembah lembut, toleransi, saling menghargai terhadap teman dan alam akan disampaikan. Selain itu, siswa di tingkat awal pendidikan juga diajari tentang bagaimana menjadi pribadi yang penuh kasih sayang, bijaksana dan memiliki empati. Siswa juga akan dilatih tentang bagaimana agar sikap berani, adil dan mampu mengontrol diri dimiliki.

Siswa terbentuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan menghargai kebersamaan

Sebagaimana yang sudah kita jelaskan sebelumnya bahwa di Jepang tidak ada petugas kebersihan sehingga setiap murid dituntut memiliki rasa tanggung jawab sendiri terhadap kebersihan lingkungan sekolah.

Dari sinilah siswa terbentuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Mereka juga belajar bagaimana membersihkan tempat belajar mereka dengan teman sehingga rasa tolong menolong, manajemen kerja dan kedisiplinan bahkan terbentuk sejak mereka masih kecil. Inilah salah satu pola pembentukan kepribadian dan kemandirian yang sangat baik dan sudah diberlakukan di Jepang sejak dulu.

Masih memberlakukan mata pelajaran tradisional

Meskipun menjadi negara maju, Jepang tetap menjaga kebudayaan mereka. Budaya Jepang diterapkan sebagai kebiasaan sehari – hari sehingga meski sudah ada budaya barat yang masuk, masyarakat Jepang tetap mencintai kebudayaan Jepang sendiri.

Bahkan pelajaran yang berkaitan dengan kaligrafi dan juga kesusastraan Jepang masih diberlakukan dan diajarkan di bangku sekolah.

Aktivitas makan siang bersama – sama dengan gizi seimbang

Gizi menjadi hal yang sangat diperhatikan. Sebagaimana yang kita tahu bahwa aktivitas sehari – hari termasuk daya ingat dan konsentrasi juga bisa maksimal dengan pemberian gizi yang tepat. Oleh sebab itu makanan bekal sampai dengan makanan siang di sekolah diberikan dengan takaran gizi seimbang.

Untuk protein yang diberikan pada makanan, orang Jepang banyak mengonsumsi protein nabati, daging putih dan juga ikan. Sementara daging merah hanya diberi 2 kali setiap minggunya. Makanan ringan tetap diberikan akan tetapi biasanya diberikan dengan kategori yang sehat seperti kukusan atau rebusan.

Mengenalkan sayur kepada anak sejak dini juga sudah diberikan. Bahkan banyak sayur yang diolah menjadi makanan lain untuk membuat anak – anak lebih tertarik mengonsumsinya. Sayur olahan tersebut dihidangkan pertama kali ketika waktunya anak makan sehingga ketika anak sedang lapar – laparnya, mau tidak mau pilihan pertama yang akan mereka makan adalah sayur.

Hal ini kemudian akan menjadi suatu kebiasaan bahkan sampai dewasa. Oleh sebab itu kita bisa melihat kalau kebanyakan orang Jepang bahkan secara umum doyan sayur. Di Jepang, meski makanan sudah disediakan akan tetapi siswa tetap bertugas mendistribusikan makanan sendiri ke kelasnya sesuai jadwal piket. Kemudian setelah semua siswa mendapatkan porsi, termasuk yang memiliki tugas piket mereka baru akan bersama – sama makan di kelas.

Setelah makan, setiap siswa harus membersihkan sendiri peralatan makannya sehingga akan tercipta hubungan yang harmonis di antara semua pihak. Hal ini juga menjadi suatu sikap yang memupuk kebersamaan dan sikap saling peduli satu sama lain. Itulah bagaimana fakta dan pemberlakuan sistem pendidikan di Jepang yang kemudian mampu menghasilkan sumber daya handal. Untuk mengetahui lebih jauh tentang sistem pendidikan di Jepang silahkan baca: Keunikan Sistem Pendidikan di Jepang dan Ciri Khasnya. Semoga menjadi informasi yang inspiratif dan bermanfaat.


Comments

Leave a comment

Back to top