fakta menarik ohitorisama

Fakta Menarik Ohitorisama, Budaya Single di Jepang

Ohitorisama adalah budaya atau kebiasaan baru orang Jepang dengan cara melajang. Sebenarnya, sebelum budaya ini menjadi sebuah tren  di masyarakat, orang Jepang tidak ingin hidup sendirian dalam 1 dekade sebelumnya. Akan tetapi dalam 10 tahun terakhir ini, masih banyak orang Jepang yang malu ketika terlihat makan sendiri. Sehingga kebanyakan dari mereka lebih memilih makan di salah satu bilik kamar mandi. Kejadian seperti ini disebut Benjo Meshi atau makan siang di toilet. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu kebiasaan tersebut mulai hilang dan muncul tren budaya baru.

Fakta Budaya Ohitorisama

Banyak remaja Jepang yang aktif bersekolah dan menjadi pekerja keras, namun kebanyakan dari mereka memilih untuk melajang hingga tua. Bahkan diantara mereka ada yang tidak pernah merasakan hubungan layaknya suami istri. Tentu saja hal tersebut akan membuat turunnya sumber daya manusia dalam beberapa tahun ini. 

Oleh sebab itu, seiring berjalannya waktu masyarakat Jepang harus berpikir keras  agar daya manusia tidak menurun. Padahal, negara telah mempersiapkan bermacam-macam fasilitas mewah di mana-mana. Bahkan memberikan tunjangan kehidupan yang mencukupi untuk keluarga yang dirasa kurang mampu. 

Tren Baru yang Unik dan Berbeda dengan Negara Lain

Negara Jepang memang unik dalam sebuah budaya yang bernama Ohitorisama. Tidak hanya anak muda yang banyak melajang, namun terdapat fasilitas dan tempat umum yang mendukung kebiasaan tersebut. Pasalnya terdapat beberapa kantin, restoran, atau fasilitas umum lainnya yang dibangun khusus untuk para single. Hal ini sebagai sarana agar para single tetap nyaman saat keluar rumah.

Jika Ohitorisama berbaur dengan masyarakat Jepang, maka tetap akan memperoleh berbagai macam fasilitas. Seperti kantin dan bioskop yang menawarkan tempat duduk single dengan kelengkapan partisi. Selain itu, terdapat taman hiburan yang memungkinkan Ohitorisama menikmati kesendiriannya. 

Menghindari Tekanan Hidup Bila Mempunyai Pasangan

Salah satu penyebab anak muda di Jepang enggan mempunyai pasangan dan keturunan adalah tingkat stres yang tinggi. Banyak dari mereka yang beranggapan jika tidak akan mampu membahagiakan pasangan dan menciptakan keharmonisan dalam hidup berumah tangga. Hal tersebut membuat anak muda banyak yang menikmati hidup dalam kesendirian.

Dengan demikian, mereka akan aman dan  terhindar dari berbagai macam permasalahan hidup dengan pasangan. Karena tentu akan menyita banyak energi dan waktu. Jika mempunyai pasangan, otomatis akan memiliki batasan setiap langkah dan tindakan. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk masyarakat Jepang. Pasalnya, mereka akan hidup bebas, melakukan kegiatan apapun tanpa ada yang larangan, misalnya dari pasangan. 

Banyak Ohitorisama yang sering keluar malam untuk aktivitas minum secara tradisional. Dengan demikian, gerakan melajang ini mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat Jepang, terutama para kawula muda. 

Hitori Yakiniku

Gerakan ohitorisama ini memunculkan inovasi terbaru Hitori Yakiniku, yakni memanggang daging sendirian. Jika acara bakar-bakar daging identik dengan kegiatan bersama, sekarang ini masyarakat Jepang dapat menikmatinya dalam kesendirian. Pasalnya, terdapat beberapa restoran yang menyediakan tempat duduk dan pemanggang khusus untuk seorang pelanggan. 

Lebih uniknya lagi, muncul tempat karaoke untuk satu orang pelanggan saja. Permintaan untuk karaoke single ini telah meningkat, sehingga banyak pengusaha karaoke yang mengubah ruangannya. Sebelumnya ruang karaoke luas, namun kini disulap menjadi studio karaoke yang  mini seukuran booth telepon untuk bernyanyi solo. 

Nyaman dengan Kesendirian

Saat ini budaya Ohitorisama sudah menjadi hal yang wajar dan masyarakat sudah merasa tidak malu lagi seperti pada dekade yang lalu. Banyak ilmuwan yang memprediksi budaya ini akan terus bertambah hingga puluhan tahun mendatang. Karena anak muda telah merasa nyaman dengan kesendiriannya dan enggan memiliki pasangan. Salah satu alasan hidup single adalah tidak akan mengeluarkan biaya yang banyak untuk menikah.

Meskipun nyaman dengan kesendiriannya, namun banyak masyarakat Jepang yang  mendatangi kafe atau bar. Mereka dapat menikmati kehidupan single dan membangun komunitas  baru disela kesibukan. Kemudian mereka akan menikmati bir atau minuman keras lain, saling berinteraksi, bahkan sampai lupa waktu. 

Hidup Bebas

Jika hidup melajang, maka akan terbebas dari beban finansial. Kebanyakan masyarakat Jepang, khususnya anak muda banyak yang menghabiskan waktu luangnya tanpa teman atau keluarga. Sangat disayangkan, hal tersebut secara perlahan akan menurunkan komunikasi sosial. Fenomena tersebut membuat masyarakat Jepang banyak mengalami perubahan demografis seismik, yakni mengalami penurunan tingkat pernikahan dan memilih untuk hidup sendiri. 

Ohitorisama hanya ingin tampil berbeda dan tidak ingin tertekan oleh kehidupan rumah tangga yang rumit dan identik dengan perceraian. Hal inilah yang menjadi penyebab melajang menjadi tren di Jepang. Meskipun demikian, masyarakat tetap menghormati budaya tersebut.

Terlepas dari itu semua, rata-rata anggota keluarga masyarakat Jepang hanya satu saja berdasarkan demografinya. Sehingga akan  menjadi pusat pengembangan solo market yang sempurna. Karena banyak masyarakat yang ingin menghabiskan waktu sendirian. Baik dalam kehidupan sehari-hari dan kultur kerjanya, Ohitorisama menginginkan hal yang serba cepat dan giat dalam hal kerja


Comments

Leave a comment

Back to top