Fakta unik geisha

8 fakta menarik geisha yang perlu kamu ketahui

Jepang merupakan negara yang unik dan memiliki berbagai macam budaya dan karya seninya. Salah satunya adalah seniman yang biasa menghibur dalam sebuah acara dengan menggunakan keahlian tariannya atau kepiawaiannya dalam memainkan alat musik tradisional jepang. Seniman penghibur tradisional Jepang  itu disebut sebagai geisha yang tidak hanya terkenal dalam negara Jepang saja namun juga terkenal di mancanegara. Kalau berbicara mengenai geisha yang selalu berpenampilan unik dengan riasan wajah putih itu, ternyata terdapat beberapa fakta unik yang patut kita ketahui.

1. Sebutan Geisha, sama dengan Geiko dan Geigi

Kata Gei(芸) dalam bahasa Jepang memiliki artii “teknik, seni, kerajinan, pertunjukan, akting, trik, aksi”. Sedangkan untuk kata Sha(者) berarti “ orang”. Lalu untuk “Gi(妓)” berarti wanita sedangkan “Ko(子)” berarti anak. Oleh sebab itu, geisha mempunya makna yang sama dengan seseorang yang menghibur tamu dengan menggunakan tarian atau musik tradisional Jepang dalam sebuah acara.

2. Ada geisha laki-laki

Mungkin selama ini kita hanya tahu kalau geisha itu perempuan. Namun dalam faktanya ada juga geisha laki laki. Justru pada jaman dulu panggilan geisha(芸者) itu untuk seniman penghibur tradisional jepang laki-laki, sedangkan untuk perempuan di sebut dengan geiko(芸子). Namun keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu sebagai penghibur dalam sebuah acara.

3. Harus menjadi maiko dulu sebelum menjadi geisha

Sebelum menjadi geisha dalam arti sebenarnya seseorang harus magang sebagai geisha terlebih dahulu dan pada masa itu orang tersebut di sebut maiko. Mereka terlebih dahulu akan dilatih selama bertahun tahun  dan belajar menggunakan kimono yang benar, menari, bernyanyi, menggulung rambut,memainkan  alat musik, sampai cara berdandan untuk menjadi Geisha.

4.Oshirioi

Penampilan unik geisha yang tampak selalu dengan riasan putih tebal di wajah dan bagian leher itu tidak terlepas dari bubuk putih yang dikenal dengan oshiroi(白粉)yang dipakai oleh mereka. Pada zaman dahulu oshiroi ini mengandung timbal sehingga sering memberikan dampak negative pada kesehatan para geisha. Selain oshiroi, mereka juga menggunakan eyeliner hitam dan lipstick yang sangat merah. Namun seiring dengan berjalannya usia mereka tidak lagi memakai oshiroi ini.

5. Geisha pada zaman dulu memiliki gigi hitam

Berbeda dengan persepsi wanita zaman sekarang dimana gigi putih merupakan sesuatu yang didambakan dan bahkan sampai mau mengeluarkan biaya yang sangat mahal demi memperoleh hal tersebut, pada zaman dulu gigi hitam dianggap sesuatu keindahan oleh wanita jepang secara umum. Termasuk geisha mereka suka menghitamkan giginya dan tradisi ini disebut ohaguro(お歯黒). Bersama dengan perubahan zaman, tradisi ohaguro ini sudah tidak diterapkan lagi oleh wanita jepang dan juga geisha. Maiko saja yang masih melakukan tradisi ini yaitu saat mereka di tahap sakkou dimana mereka telah menyelesaikan pelatihan mereka untuk menjadi seorang geisha.

6. Ada sosok pelindung yang disebut danna(旦那)yang membiayai kebutuhan geisha

Menjadi seorang geisha perlu biaya yang sangat tinggi dan oleh karena itu biasanya ada danna di belakang geisha yang membiayai kebutuhan mereka. Untuk menjadi seorang danna tentunya tidak sembarang orang bisa melakukannya. Hanya mereka yang kaya dan memiliki status yang tinggi yang bisa menjadi danna sehingga bisa menjadi pelindung bagi geisha.

7.Sangat sulit untuk mendapatkan pelayanan geisha

Ketika seseorang memiliki acara dan ingin menampilan geisha pada acara mereka, mereka harus memberitahu ryotei terlebih dahulu. Ryotei merupakan restoran Jepang papan atas yang memiki kamar atau ruang yang sangat besar. Meraka akan mengatur acara dan mempersiapkan berapa banyak geisha yang akan tampil sesuai dengan budget tamu mereka.

8. Geisha bukan lah pekerja sek komersial

Kebanyakan masyarakat luar memilki pandangan negative terhadap geisha dan salah mengartikan mereka sebagai pekerja sek komersial. Namun faktanya itu tidak benar, geisha adalah penghibur dalam sebuah acara dengan menggunakan kepiawaian mereka dalam menari, menyanyi serta memainkan alat lat music tradisional Jepang

 


Comments

Leave a comment

Back to top