Keunikan Sistem Pendidikan di Jepang dan Ciri Khasnya

Keunikan Sistem Pendidikan di Jepang dan Ciri Khasnya

Masyarakat Jepang dari dulu sampai sekarang  terkenal dengan kesopanan, etika, kedisiplinan dan cara berpikirnya yang cerdas. Ternyata semua itu tidak terbentuk begitu saja melainkan terbentuk berkat keunikan sistem pendidikan di Jepang.

Ya, sistem pendidikan di Jepang memang sangat unik dan pada kesempatan kali ini kita akan bersama – sama membahasnya. Jadi, bagi Anda yang ingin tahu seperti apa sih pendidikan yang ada di Jepang? Kita akan membahas detailnya pada kesempatan kali ini. Let’s check these out!

Keunikan Sistem Pendidikan di Jepang

Pendidikan karakter menjadi hal utama yang diperhatikan

Jika sebagian besar lembaga pendidikan di berbagai negara menuntut siswa untuk bisa membaca dan menguasai berbagai ilmu pengetahuan sejak kelas 1 SD, maka hal yang tidak sama diterapkan atau berlaku di Jepang.

3 Tahun pertama bersekolah di sekolah Jepang, setiap anak diajarkan untuk menjadi pribadi yang memiliki karakter baik. Bahkan di sekolah Jepang, tidak ada ujian sampai mereka masuk ke kelas 4. Baru di kelas 4 ada ujian kenaikan.

Hal ini terjadi karena di Jepang, penanaman pendidikan karakter menjadi hal yang jauh lebih penting dikuasai sejak dini dibandingkan menguasai ilmu tertentu terlebih dahulu. Hal ini juga terlihat dengan difokuskannya 3 tahun pertama anak untuk belajar sopan santun dan saling menghargai.

Lingkungan kelas yang bersih menjadi tanggung jawab siswa

Tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan kelas memang sudah diterapkan juga di Indonesia. Akan tetapi dalam konteks penerapannya, Jepang lebih ekstrim karena tidak dipekerjakan petugas kebersihan di sana.

Peran yang berkaitan dengan pembersihkan lingkungan kelas secara bergilir diberikan kepada masing – masing siswa. Tak akan ada kesenjangan sosial di sekolah karena semua siswa tentu memiliki giliran masing – masing untuk membersihkan kelas dan lingkungan sekolah.

Hal yang semacam ini menjadi salah satu upaya untuk menanamkan karakter peduli terhadap lingkungan tanpa merasa dibantu oleh orang lain. Sehingga semua siswa akan merasa selalu mengemban tanggung jawab dalam mempertahankan kebersihan kelas karena memang tidak ada yang membantu tanggung jawab mereka.

Hal tersebut sebenarnya sudah diterapkan di Indonesia, akan tetapi bedanya kalau di Indonesia masih ada petugas kebersihan yang membantu meringankan tanggung jawab kebersihan setiap siswa.

Tahun akademik di Jepang

Tahun akademik di Jepang sendiri biasanya dimulai pada bulan April, kemudian berakhir di bulan Maret di tahun berikutnya. Sistem ini berlaku dari mulai TK sampai dengan perguruan tinggi. Beberapa kelas dijalankan sepanjang tahun akan tetapi biasanya terbagi ke dalam dua semester yaitu :

  • Semester pertama berlangsung pada bulan April sampai dengan September
  • Semester kedua berlangsung pada bulan Oktober sampai dengan Maret

Biasanya siswa mendaftar pada bulan April, akan tetapi beberapa universitas juga ada yang mengizinkan siswanya untuk mulai masuk kuliah pada waktu yang berbeda seperti pada bulan Oktober misalnya. Pada bulan April, diselenggarakan pesta akhir tahun yang digelar bersamaan dengan mekarnya bunga sakura.

Menurut warga Jepang, ada makna tersendiri ketika datang musim semi ibarat mereka mendapatkan kelahiran baru. Di institusi pendidikan Jepang sendiri, biasanya ada tiga liburan panjang yang terdiri atas :

  • Liburan musim panas berlangsung pada akhir bulan Juli sampai dengan akhir bulan Agustus
  • Liburan musim dingin berlangsung pada akhir bulan Desember sampai dengan awal bulan Januari
  • Liburan musim semi berlangsung pada akhir bulan Februari sampai dengan awal bulan April

Sistem pendidikan di Jepang

Hal yang berbeda dan menjadi keunikan sistem pendidikan di Jepang dari negara lain adalah sistem pendidikannya. Sebenarnya kini sudah banyak negara yang menerapkan sistem pendidikan serupa, namun Jepang memulainya sejak tahun 1992.

Jadi sejak bulan September 1992, mulai diterapkan sistem 5 hari sekolah yaitu pada hari Senin sampai dengan Jumat. Awalnya hanya diterapkan sekali saja dalam satu bulan yaitu pada pekan pertama saja. Pada April 1995, Jepang juga kemudian menerapkan pendidikan menjadi dua kali dalam satu bulan yaitu pada pekan kedua dan pekan terakhir. Dengan sistem yang semacam ini, hari efektif sekolah selama satu tahun menjadi sebanyak 220 hari.

Makan siang berstandar kesehatan telah disiapkan pihak sekolah

Sebagaimana yang kita tahu bahwa sistem sekolah di Jepang sangat menomorsatukan kesehatan siswa. Salah satu bukti bahwa kesehatan menjadi perhatian utama yaitu disediakan makan siang untuk siswa dan dipastikan bahwa mereka makan dengan menu yang seimbang.

Bahkan sekolah telah memperkerjakan tenaga professional khusus yang memahami tentang gizi di setiap sekolah. Siswa dan guru juga makan secara bersama – sama dalam suatu ruangan dengan menu yang disediakan sama untuk semua orang tanpa ada yang dibeda – bedakan.

Mata pelajaran wajib di setiap sekolah Jepang adalah seni

Tidak hanya berkaitan dengan pendidikan karakter, pendidikan seni serta budaya tradisional juga menjadi sebuah mata pelajaran wajib bagi setiap sekolah yang ada di Jepang. Hal ini diselenggarakan tanpa tujuan.

Tujuannya adalah supaya setiap siswa tidak melupakan nilai – nilai budaya Jepang sehingga nilai – nilai budaya tersebut tidak luntur atau hilang secara turun temurun. Bagi Jepang, seni yang diajarkan di kelas seperti tentang haiku atau puisi, shodo atau kaligrafi menjadi budaya yang harus dihormati, dipelajari dan dicintai sampai kapan pun.

Tingkat kehadiran siswa harus 99%

Tidak hanya prestasi akademik yang menjadi nilai di Jepang, melainkan hal lain yang menjadi nilai adalah tentang presentasi kehadiran siswa. Tingginya tingkat kehadiran siswa per tahun ajaran mencapai 99% menjadikan siswa sangat menghargai waktu belajar di sekolah.

Aturan ini juga menjadi sebuah keunikan sistem pendidikan di Jepang sekaligus menjadi suatu ajaran tentang betapa pentingnya waktu dan memperhatikan kedisiplinan. Oleh karena itu setiap siswa sangat menghargai waktu belajar di sekolah.

Masa depan siswa ditentukan satu ujian

Bagi setiap siswa, terdapat satu ujian yang sangat mendebarkan yaitu ujian untuk menjadi penentu apakah mereka dapat mendaftar di perguruan tinggi atau tidak. Jadi setiap mahasiswa hanya memiliki satu peluang untuk masuk di perguruan tinggi yang mereka impikan.

Dengan peraturan yang semacam itu, setiap siswa berusaha memanfaatkan kesempatan yang ada semaksimal mungkin. Setiap siswa akan berjuang sekeras mungkin untuk memanfaatkan kesempatan yang dimiliki dan memilih satu pilihan institusi yang sangat diharapkan untuk masa depannya.

Kebijakan les sekolah

Setiap siswa di Jepang terkenal juga dengan antusiasmenya dalam mengikuti les sepulang dari sekolah. Bahkan di Jepang, tak jarang ditemui anak – anak SD yang masih ikut les sampai malam hari sepulangnya dari sekolah.

Siswa di Jepang belajar dengan sangat keras sejak masih kecil karena sejak kecil memang diajarkan untuk memiliki pemikiran panjang tentang masa depan. Bahkan hal yang paling unik adalah tentang semua anak yang mengidamkan kuliah karena menurut siswa Jepang, kuliah adalah masa yang paling menyenangkan dalam sejarah studi atau sejarah pendidikan mereka.

Lantas, sistem pendidikan yang diterapkan di Jepang seperti apa dan apakah lembaga pendidikan di sana berbeda dengan di Indonesia? Nah, Anda bisa cari tahu dengan baca : Sitem Pendidikan di Jepang yang Mengahsilkan SDM Handal.

Itulah sedikit informasi tentang keunikan sistem pendidikan di Jepang dan ciri khas pendidikan yang diberlakukan di negeri sakura tersebut. Semoga dapat menambah informasi dan wawasan Anda.


Comments

Leave a comment

Back to top