cha no yu, upacara minum teh Jepang

Cha No Yu: Upacara Minum Teh Khas Jepang

Jepang adalah negara maju yang memiliki keanekaragaman budaya unik. Negeri yang terkenal dengan bunga sakura ini mempunyai beragam adat dan tradisi yang menarik untuk ditelusuri. Bagi kebudayaan Jepang, upacara minum teh sudah menjadi salah satu bagian terpenting. Bahkan sejak sebelum zaman Edo, upacara minum teh sudah menjadi bagian yang sangat penting bagi kebudayaan Jepang. Upacara minum teh Jepang ini mempunyai makna kehidupan yang mendalam. Selain mempunyai segudang manfaat dalam bidang kesehatan, di dalam upacara minum teh juga terdapat sebuah ajaran tata krama yang baik.Upacara minum teh khas Jepang dikenal dengan istilah Cha No Yu, bahkan ada yang menyebut juga dengan Sadoo.

 

Cha No Yu adalah bentuk ritual masyarakat Jepang untuk menyambut tamu dengan gaya tradisional yang dilakukan oleh tuan rumah dan menjadi budaya jepang yang masih dilakukan hingga sekarang. Cha No Yu berasal dari gabungan tiga huruf kanji yaitu 'Cha' yang bermakna teh, 'No' adalah kata penghubung dan 'Yu' yang bermakna air panas untuk teh. Nama lain Cha No Yu adalah Sadoo atau Chado yang bermakna cara pembuatan teh, tetapi setelah itu artinya berkembang lebih luas menjadi upacara minum teh dalam tradisi khas Jepang.

Istilah lain untuk upacara minum teh yang diadakan di luar ruangan yaitu Nodate. Biasanya upacara minum teh memakai teh bubuk maca yang terbuat dari daun teh hijau yang telah digiling sampai halus. Upacara minum teh memakai maca disebut matchado tetapi jika memakai teh hijau jenis sencha disebut senchado. Tradisi minum teh di Jepang diperkenalkan pada abad ke-9 oleh seorang biksu Buddha dari Cina. Dari saat itulah teh mulai dikenal oleh masyarakat Jepang dan dijadikan sebagai kebudayaan Jepang.

Sejarah Upacara Minum Teh Jepang

Di Cina, kebiasaan minum teh sebelumnya hanya digunakan sebagai salah satu pengobatan tradisional. tetapi seiring berjalannya waktu juga dinikmati sebagai minuman sehari-hari yang menyenangkan. Setelah itu pada awal abad ke-9, Lu Yu seorang penulis asal China menuliskan sebuah catatan seputar budaya minum teh dan Bagaimana langkah-langkah persiapan minum teh. Pada saat itu kehidupan Lu Yu sangat memahami agama Buddha, khususnya dari sekolah yang setelah itu dikenal di Jepang sebagai Zen.

Ide-ide yang diutarakan Lu Yu memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap perkembangan upacara minum teh di Jepang. Jenis baru dari teh yaitu matcha mulai diperkenalkan pada abad ke-12. Teh matcha ini terbuat dari bubuk teh hijau yang pertama kali dipakai di dalam ritual keagamaan di vihara Buddha. Kemudian memasuki abad ke-12, para samurai mulai meminum teh tersebut, serta terdapat dasar upacara minum teh yang mulai dirancang. Nah pada abad ke-16 tradisi minum teh sudah menyebar ke seluruh lapisan masyarakat Jepang.

Langkah-Langkah Upacara Minum Teh Jepang

Di dalam upacara minum teh khas Jepang, secara khusus teh dipersiapkan oleh orang yang mendalami seni upacara minum teh. Kemudian teh dinikmati oleh sekelompok tamu di dalam ruangan khusus untuk minum teh yang disebut dengan chashitsu. Agar bisa menjadi ahli Cha No Yu maka orang tersebut wajib memiliki pengetahuan yang dalam seputar teh, kimono, ikebana, kaligrafi Jepang dan beragam pengetahuan tradisional Jepang lainnya.

chashitsu

Tuan rumah lah yang memiliki tanggung jawab dalam hal mempersiapkan kondisi yang menyenangkan untuk menyambut tamu seperti meletakkan lukisan dinding atau kakejiku, bunga, dan mangkuk keramik yang telah disesuaikan dengan musim ataupun status tamu yang datang. Sebelum upacara Cha No Yu dimulai, para tamu bisa menunggu di ruang tunggu hingga si tuan rumah menyelesaikan segala persiapan yang dibutuhkan. Setelah itu kamu akan diminta untuk berjalan di roji yang merupakan simbolis dari suatu upaya untuk membersihkan diri dari kotoran di luar rumah.

Cara tersebut dilakukan dengan mencuci tangan dan mulut menggunakan air mengalir dari dalam stone basin. Kemudian tuan rumah akan menyambut dan menerima tamu ke ruang utama penjamuan. Upacara minum teh dapat dimulai dengan diawali proses pembersihan serta persiapan peralatan minum teh mulai dari mengambil mangkuk, sendok teh serta peralatan yang dibutuhkan lainnya.

Selama melakukan upacara minum teh, posisi duduk yang baik adalah dada tegap dan kaki dilipat ke belakang. Setelah itu barulah ahli Cha No Yu menyiapkan teh dan memberikan cangkir kepada tamu secara satu persatu. Setelah itu tiap-tiap tamu akan diminta meletakkan cangkir di telapak kiri kemudian tangan kanan memutar cangkir sebanyak 3 putaran dengan 180 derajat. Setelah teh sudah habis maka tamu tetap harus menjaga sikap tubuh yang sopan untuk menghormati tuan rumah seperti membuat suara yang lembut ketika menyeruput teh panas. Lalu cangkir harus di lap menggunakan tangan kanan dan putar cangkir sekali lagi dengan berlawanan arah jarum jam untuk mengembalikannya ke tuan rumah.

Demikianlah ulasan seputar upacara minum teh khas Jepang yang disebut dengan Cha No Yu. Semoga bermanfaat!

 


Comments

Leave a comment

Back to top